Takkan pernah habis cara untuk mengagumimu. Semua terlahir dari hati. Aku mencintaimu semampu yang aku bisa. Segala upaya untuk meluluhkan hatimu akan kulakukan hingga kelelahan pun datang menyapa namun aku tetap bertahan dan enggan berhenti. Meskipun aku sadar cinta masih terlalu jauh untuk kuraih.

Aku ingin bersamamu, bergandengan tangan, berjalan ke depan. Bersamamu, aku ingin menciptakan kenangan indah yang bisa selalu dikenang dan bermakna. Aku hanya ingin mencintai dan dicintai, dan aku yakin hanya engkau yang bisa.

Bila semuanya tidak terjadi, aku pun puas untuk menjadi pemja rahasiamu untuk selamanya.

Bejo tidak pernah menyerah untuk meluluhkan hati Kamila. Segala upaya ia lakukan, mulai dari memberi perhatian, maupun membelikan segala hal yang disukai Kamila. Tapi hal itu hanya dipandang sebelah mata oleh Kamila.

Kamila tidak suka Bejo yang kampungan, ia menyesal saat itu sudah menolong Bejo dari pembullyan. Karena menolongnya itu membuatnya tersiksa dengan segala tingkah Bejo yang frontal.

Semakin hari sikap Kamila semakin kasar pada Bejo, sampai akhirnya dengan marah ia meminta Bejo untuk menjauh dari hidupnya selama-lamanya. Bejo yang begitu mencintai Kamila hanya bisa bersedih dan menuruti segala permintaan Kamila tersebut.

Saat Bejo menjauh, rasa kehilangan sempat terbersit pada pikiran Kamila. Tapi hal tersebut segera tertutupi oleh kehadiran Edward, cowok pentolan sekolah. 

Kamila dan Edward akhirnya dekat, tapi Kamila tahu bahwa Edward hanya menganggapnya sebagai sahabat. Edward masih gagal move on dari masa lalunya.

Sandy, cewek populer sekolah tidak suka dengan kedekatan Kamila-Edward, ia lalu mengajak Kamila untuk bertaruh mendapatkan Edward. Kamila yang terdesak akhirnya menerima taruhan tersebut. Tanpa Kamila sadari bahwa hal tersebut menjadi penghancur hubungan pertemanannya dengan Edward.

Saat Kamila terpuruk, Bejo kembali hadir dalam hidupnya, mengembalikan segala kesenangan Kamila yang sebelumnya sirna. Sejak saat itu Kamila berusaha menerima keadaan Bejo dan belajar mencintainya.

Jujur aja ya, novel ini klise banget. Bahkan baru seperempat baca aku udah tau jalan cerita+endingnya kemana.