Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi - Boy Candra

20.53.00




Judul: Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi
Penulis: Boy Candra
Penerbit: Media Kita
Tebal: 284 halaman
Rating: ❤❤

Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali. Melepasmu pergi dengan cinta yang lain. Membiarkan kesempatan memilikim hilang untukku. Sebab, kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing yang mendekatimu.

Kupikir hidup akan baik-baik saja. Semua harus berjalan seperti sediakala. Kamu dengan seseorang yang memilihmu. Aku dengan hati baru yang mencoba tumbuh di hidupku. Kuberikan hatiku pada seseorang yang lain. Kubiarkan dia menggantikanmu. Namun, aku keliru. Melupakanmu ternyata tidak pernah semudah itu.

Bagaimana kalau ternyata orang yang dengan sungguh kamu cintai, kekasih yang dengan sepenuh hati kamu jaga, memilih seseorang yang lain untuk dia cintai dengan diam-diam? (hal.1)

Lelaki itu pernah begitu dalam mencintai. Menyerahkan seluruh perasaannya. Menanam harapan setinggi mungkin. Menciptakan rencana-rencana baik untuk masa depan. Namun, tidak dengan kekasihnya. Perempuan itu menyudahi sendiri. Mengatur rencana tanpa ia sadar, sudah tertusuk saja dadanya. Tak berdarah, tetapi hampir menghilangkan waras. Tak berbekas, namun menyesakkan napas. (hal.2)

Juned, ia ditinggal oleh kekasihnya Elya yang memilih sahabatnya sendiri. Hal tersebut sangat menyakiti Juned, apalagi pria itu sudah merencanakan dari jauh-jauh hari untuk melamar Elya ketika lulus kuliah.

Harapannya sirna. Elya memadamkannya.

Panjat tebing menjadi pengalih perhatiannya meski hanya sekejap, karena setiap ia menikmati sunyinya malam, Elya akan kembali merebut warasnya.

Hal yang paling sulit dari memendam perasaan pada sahabat sendiri adalah saat dia bercerita tentang orang yang ia cintai, dan kita harus menyediakan wajah bahwa kita menyukai ceritanya. (hal.32)

Saat kita jatuh hati, apa pun bisa kita lakukan pada orang yang membuatmu jatuh hati. Kita ingin selalu menjaga dan menemaninya. Bagimu, kebahagiaan adalah saat bisa menghabiskan waktu bersamanya. Mendampingi setiap apa yang ia perjuangkan. Menjadi orang pertama yang akan selalu mengulurkan tangan saat matanya mulai lelah menghadapi kerasnya kehidupan. Selalu ada bahu dan rangkul untuk membuatnya merasa nyaman. Menikmati jeda dari lontang lantung kehidupan. (hal,49)

Kevin mungkin dingin pada wanita, tapi tidak pada Nara. Sahabat kecilnya yang selalu menjadi prioritas hidupnya. Nara Senja bukan lagi sahabat kecilnya di mata Kevin. Nara adalah hidupnya.

Tidak peduli seberapa sakit perasaan Kevin ketika Nara bercerita mengenai pria-pria yang tengah ia sukai. Kevin hanya ingin Nara bahagia, karena cinta tidak akan memaksakan.

Tidak ada yang tahu kapan cinta pastinya datang. Tetapi kita selalu tahu kapan kita harus memulai. (hal.148)

Seperti benang-benang takdir membawa Juned dan Nara bertemu, pertemuan pertama yang singkat namun berbekas di hati masing-masing.

Kian hari mereka berdua semakin dekat, hingga akhirnya Juned memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Nara. 

Nara tidak bisa menolak Juned, karena ia pun mencintai lelaki itu.

Andai kamu paham bagaimana rasanya mencintai seseorang yang terus memintamu mencintai orang lain. (hal.161)

Kevin patah hati, itu sudah jelas. Nara kembali mendapatkan pelabuhan hatinya, sedangkan Kevin kembali harus mampu berpura-pura ia baik-baik saja.

Nara terus mendesak Kevin agar menerima Tiara, wanita yang selalu menanti Kevin tidak peduli seberapa dinginnya sikap lelaki itu kepadanya.

Namun Kevin tidak siap untuk menitipkan hatinya pada yang lain. Ia hanya ingin Nara.

Rasa bahagia datang ketika perasaan terbalas. Cinta yang kamu ucapkan dibalas dengan pengucapan yang sama, dia juga mencintaimu. Ia dengan sepenuh jiwa berada di sampingmu. Mewujudkan rencana-rencana baik denganmu. Tidak ada orang lain di hatinya. Tidak ada cinta lain yang memancar di matanya. Kamu bisa memenuhi segala ruang hampa di dadanya. Kamu juga orang yang bisa menenangkan gundahnya. (hal.259)

Mungkin Nara dan Juned saling mencintai.

Kevin yang berusaha mencintai Tiara meskipun sulit.

Tapi lagi-lagi tidak ada yang tahu kemana benang-benang takdir berujung.

Kevin menyerah mencoba mencintai Tiara, ia tidak ingin menyakiti wanita itu lebih banyak lagi dan dilain sisi Nara harus merelakan Juned dipanggil Yang Maha Kuasa.

Dan disaat itulah, Kevin menemukan keberaniannya, membuatnya ingin mengikat Nara untuknya, menjaganya dengan sepenuh hati.

Ah ... nyoba bikin review mode begini ternyata rumit heuheu. Novel ini kovernya simpel tapi lucu. Banyak quote-quote di novelnya juga, selain itu kisahnya ringan banget tapi bikin baper.

You Might Also Like

3 komentar

  1. Baru baca novelnya di tahun 2018. Ceritanya bener-bener nyesek tapi punya ending yang diharapkan para pembaca :D. Hujan mengajarkan Kevin untuk tidak takut menyatakan cintanya, sama seperti hujan yang tidak pernah takut jatuh ke tanah dari langit yang tinggi

    BalasHapus
  2. thanks say, skrg jd tau isinya .. ternyata itu reviewnya

    ========
    http://termudah.com
    =====================

    BalasHapus