Matinya Burung-Burung - Ronny Agustinus

19.57.00




Judul: Matinya Burung-Burung
Penyusun & Penerjemah: Ronny Agustinus
Penerbit:  Moka Media, April 2015
Tebal: 150 Halaman
Rating: ❤❤❤
Buku Kumpulan Cerita Sangat Pendek Amerika Latin



Jarang sekali aku temukan buku kumpulan cerpen yang di dalamnya isinya sangat pendek seperti buku ini. Mungkin lebih tepatnya buku yang di dalamnya berisi fiksimini.

Buku ini terdiri dari 38 Fiksimini dari negara-negara yang termasuk dalam Amerika Latin. Setiap judul yang isinya benar-benar singkat terkadang membuat aku harus membaca sampai beberapa kali untuk menemukan makna dalam cerita tersebut.

Aku hanya akan memberikan review beberapa fiksimini, tidak seluruhnya. Biar kalian penasaran & beli+baca sendiri hehehe.
____________________________________________________________________________________

Simulakra - Edmundo Paz Soldan [Bolivia]

Berkisah tentang seorang anak yang benci sekolah, hingga akhirnya berhenti sekolah. Dari umur 7 tahun hingga dewasa ia membohongi ibunya dan tetap bersikap seolah-olah ia bersekolah meskipun ia harus menyewa orang sebagai teman, guru, dosen, dll. 

Hingga akhir pun ia tetap membohongi ibunya, ia membuka tempat praktik dokter bohongan karena yang ibunya tahu ia sudah lulus kedokteran. Suatu ketika ibunya mengeluh sakit kepala yang teramat sangat dan mendatangi tempat praktik anaknya. Anak tersebut berkata bahwa ibunya hanya perlu beristirahat. Tidak lama ibunya meninggal karena tumor di otaknya. Si anak tidak merasa bersalah, ia berpikir semua ini terjadi karena ibunya yang membuat ia harus berbohong hingga saat ini.

Fiksimini ini bikin aku geleng-geleng kepala, pembuka yang mampu membuatku tertarik untuk terus membuka halaman selanjutnya.

____________________________________________________________________________________

Seorang penumpang ke pramugari: 
"Nona, kenapa pesawatnya tidak bergerak lagi?"
"Perjalanan sudah selesai, Pak, kita tidak sampai ke tujuan."

(Albaro Menen Desleal [El Salvador] - Rute)
____________________________________________________________________________________
 Insomnia (Virgilio Pinera - Kuba)

Berkisah tentang lelaki yang tidak bisa tidur padahal ia sudah melakukan berbagai macam hal, seperti berguling sana berguling sini, berkemul selimut, menyalakan rokok, membaca sedikit, mematikan lampu, menelepon kawannya hingga menemui dokter. Tapi semuanya sia-sia, ia tetap tidak bisa tidur meskipun pada pukul 6 pagi lelaki itu mengisi revolver dan meledakan kepalanya sendiri, ia mati tapi masih belum bisa tidur.

Untuk fiksimini ini aku juga dibuat terkagum-kagum, pembawaannya menurutku cukup enak untuk diikuti.
____________________________________________________________________________________
Pada suatu ketika petir jatuh dua kali di tempat yang sama.
Mendapati bahwa yang pertama telah mengakibatkan cukup banyak
kerusakan sehingga kehadirannya tidak lagi dibutuhkan,
ia pun merasa tertekan.
(Augusto Monterroso [Guatemala] -
 Petir Yang Jatuh Dua Kali Di Tempat Yang Sama)
____________________________________________________________________________________

Matinya Burung-Burung (Virgilio Pinera - Kuba)

Kamu akan disodorkan dengan mitos yang dipercayai masyarakat, entah aku yang memang tidak bisa melihat keistimewaan dari kisah ini atau bagaimana, tapi aku merasa fiksimini ini terasa flat dan hambar, aku lebih bisa menikmati fiksi mini bagian yang lain dibandingkan fiksimini yang judulnya bahkan dijadikan judul buku.

____________________________________________________________________________________


Seorang penumpang ke sebelahnya:
"Sudah lihat? Koran mengabarkan kecelakaan pesawat lagi."
"Ya, sudah: di daftar korban tewasnya ada kita."
(Alvaro Menen Desleal [El Salvador] - Pelancong)

____________________________________________________________________________________

 Pria Muda Yang Ditakdirkan Menjadi Kakekku (Ana Maria Shua - Argentina)

Disini diceritakan ada seorang pria yang enggan ikut wajib militer hingga ia melakukan berbagai cara. Aku tidak akan menjelaskannya karena kalian perlu membaca bagian ini sendiri. Aku sampai tertawa baca bagian ini, singkat tapi penuh makna.

____________________________________________________________________________________


Gampang saja kok menyatukan lagi The
Beatles. cuma butuh tiga tembakan.
(Orlando van Bredam [Argentina] - Coretan Di Tembok)

____________________________________________________________________________________

Gerhana (Augusto Monterroso - Guatemala)

Kisah yang akan membuatmu merasa bodoh wkwkwk, lucu meskipun tidak ditampakan secara jelas, aku lagi-lagi tertawa gara-gara fiksimini dalam buku Matinya Burung-Burung.

____________________________________________________________________________________

Kita baca semua yang pernah ditulis tentang cinta. Tapi ketika 
bercinta, kita dapati bahwa belum pernah ada yang ditulis 
tentang cinta kita.
(Marco Denevi [Argentina] - Kau dan Aku)

____________________________________________________________________________________

Seayam Bertiga (Fernandi Silva - Nikaragua)

Lagi-lagi fiksimini yang menggelitik dan membuat merasa bodoh hahahaha.

____________________________________________________________________________________

"Ya Allah!" serunya, "katakan ini bukan fatamorgana!"
"Bukan," ujar perempuan itu sambil tersenyum, 
"Kaulah yang fatamorgana."
Dan dalam sekedipan matanya, lelaki itu pun lenyap
(Jose de la Colina [Meksiko] - Gairah Di Padang Pasir)

____________________________________________________________________________________

Tuhan Para Lalat (Marco Denevi - Argentina)

Kisah yang mengambil sudut pandang lalat. Lalat-lalat yang membayangkan Tuhan mereka seperti apa. Lalu keadaan surga yang begitu penuh kotoran hingga membuat mereka bahagia dan keadaan neraka yang penuh najis karena bersih tanpa kotoran. Mungkin aku receh, tapi fiksimini ini membuat geli dan geleng-geleng sambil tertawa.

____________________________________________________________________________________

"Jangan khawatir. Semua akan berjalan lancar," kata petugas eksekusi.
"Justru itu yang kukhawatirkan," balas si terpidana mati.
(Orlando van Bredam [Argentina] - Khawatir)

____________________________________________________________________________________
Buket Biru (Octavio Paz - Meksiko)

Ini baru kisah yang menegangkan, horror yang bisa dibayangkan gimana rasanya saat kamu menginap disebuah desa, lalu ingin berjalan-jalan saat malam hari eh tiba-tiba ditodong orang dan orang itu meminta matamu untuk diberikan pada pacarnya. Dan disitu juga kamu tidak bisa meminta pertolongan siapapun.

____________________________________________________________________________________

Ketika ia terbangun,
dinosaurus itu masih ada disana.
(Augusto Monterroso [Guatemala] - Dinosaurus)

____________________________________________________________________________________

Waktu Tanpa Waktu (Alvaro Menen Desleal - El Salvador)

Fiksimini yang hanya berisi percakapan namun sarat makna.

____________________________________________________________________________________

Pikun (Monica Lavin - Meksiko)

Kisah tentang perempuan yang pelupa, saking pelupanya ia sampai lupa kematiannya sendiri -_-

____________________________________________________________________________________

Patung-Patung (Enrique Anderson Imbert - Argentina)

Maknanya ngena sih, jangan iseng wkwkwk. Kisah tentang gadis yang berniat iseng malah berakhir horror.

____________________________________________________________________________________
Peron (Enrique Anderson Imbert - Argentina)

Lagi, fiksimini buatan Enrique itu maknanya emang ngena, kita ga boleh serakah. Kisah tentang pembunuh yang mengkhianati temannya sendiri karena ingin hasil curiannya untuk dirinya sendiri. Dan lagi-lagi berakhir horror.

____________________________________________________________________________________
Babak Terakhir (Edilberto Borjas - Honduras)

Fiksimini yang paling aku suka, maknanya super duper ngena. Menyindir petingi-petinggi negara dengan cara halus. Petinggi-petinggi yang awalnya berawal dari rakyat namun setelah mendapat jabatan lupa darimana ia berasal. Petinggi-petinggi yang menjadi boneka, dan pada akhirnya mereka hancur karena benang yang mengikat mereka sebagai boneka itu sendiri.

____________________________________________________________________________________

You Might Also Like

2 komentar