You Are My Moon - Rompaeng

20.18.00








Judul: You Are My Moon
Penulis: Rompaeng
Penerbit: Haru, September 2016 
Tebal: 296 halaman
Rating: ❤❤❤❤❤




         Darika
Seorang gadis anak pengurus kuil sederhana. Hidupnya tiba-tiba berubah 180 derajat ketika seorang bangsawan kaya memintanya untuk berkerja sebagai bodyguard-nya. Tugas gadis itu adalah untuk melindungi sang bangsawan dari istri centil sahabatnya.
         Juntharakan
Seorang bangsawan tampan yang masih lajang. Dia mempekerjakan gadis sederhana yang blak-blak an dan cerdas itu sebagai sekretaris pribadi sekaligus bodyguard-nya. Tapi, kenapa jantung Juntharakan selalu berdetak lebih kencang ketika berdekatan dengan gadis itu?




Novel terjemahan Thailand yang bener-bener bikin baper. Ga nyesel beli ini waktu IIBF kemarin.

Kisahnya dituliskan dengan apik oleh Rompaeng, Cerita romannya juga tidak monoton, meskipun terjemahannya terasa kaku. Tapi makna yang ingin disampaikannya itu sampai ke pembaca.

Covernya juga menarik, simple dan warnanya itu adem diliat. Meski aku bingung gambar ikan di cover buku ini dimaksudkan untuk apa.

Kisah dalam buku ini diawali dengan pengenalan karakter dari masing-masing tokoh utama. Sifat Darika yang begitu ambisius, hemat, cerdas dan bersemangat. Meskipun ia terlahir di keluarga kurang mampu yang tinggal di rumah yang terbuat dari peti mati. Kemudian Juntharakan yang sayang keluarga apalagi ibunya, keadaannya berbanding 180 derajat dengan Darika. Juntharakan ini sangat kaya. Konflik awal juga Darika yang sebal pada Juntharakan karena bersikap seenaknya sebagai orang kaya.

Hubungan antara Darika dan Juntharakan ini begitu lucu, banyak konflik biasa antara 'orang kaya' dan 'orang miskin' yang diolah dengan begitu apik sehingga menghasilkan cerita yang spektakuler. Konflik biasa yang diubah menjadi luar biasa. You Are My Moon memang novel terjemahan yang tidak mengecewakan.

Selain konflik yang ditimbulkan oleh Darika-Juntharakan, konflik juga muncul dari Pitchaya, perempuan sudah bersuami yang masih menyukai Juntharakan. Kadang si Pitchaya ini bikin kesel sendiri apalagi dengan sikapnya yang terus menggoda Juntharakan dan lupa suaminya makin pengen nendang dia hahahaha. Terus ada juga cerita Ibu Juntharakan yang sikapnya persis seperti Darika. Mereka sama-sama punya daya tarik tersendiri dengan sifatnya yang blak-blak an, lucu dan berani.

Sifat Juntharakan yang tidak peka juga bikin super greget hehehe, sampai nyaris akhir cerita ia masih belum bisa sadar kalau dia memang suka Darika. Dia selalu pesimis ketika melihat Darika dekat dengan Viwat. Padahal Darika cuma suka Juntharakan. Ah pokoknya kalian harus baca secara lengkap cerita ini!

Banyak istilah-istilah asing dari Thailand yang membingungkan meskipun sudah ada catatan kaki mengenai penjelasan hal tersebut. Yah mungkin karena ini pertama kalinya aku baca cerita terjemahan dari Thailand.

Salah satu pertanyaan Darika yang ngena.

"Bu, misalnya kau bertemu seseorang yang sangat kau sukai. Dia kelihatan begitu sempurna dalam segala hal, tapi dia sangat berbeda denganmu. Apa kau akan tetap berada di dekatnya atau melarikan diri?"
(Hal.119)

Pesan Ibu Darika yang aku suka banget.

"Dao, apa kau bisa berjanji satu hal padaku?"
"Apa?"
"Hal yang paling berharga bagi perempuan! Jangan memberikannya pada siapa pun. Tidak peduli seberapa besar kau mencintainya."
(Hal.120)

Ini salah satu bagian dimana aku greget dengan Juntharakan-Darika

Darika tidak bisa tidur karena ia mengkhawatirkan orang yang berada di luar. Ia tidak mau bicara atau menemuinya lebih dulu. Namun semakin menunggu, ia semakin khawatir. Akhirnya, Darika melangkah ke luar.
Juntharakan menunggu dan berpura-pura baru bangun saat melihat pergerakan. "Dao, kenapa kau berada di luar? Disini dingin sekali."
"Aku mengkhawatirkanmu. Disini dingin dan gelap sekali. Seharusnya kau tidur di kamar. Aku akan tidur dengan ibuku," kata Darika.
"Tidak apa-apa. Tidak masalah di mana aku tidur, karena aku sendirian. Tapi kalau kau mau menemaniku, mungkin lebih baik."
Darika tercengang dengan kata-kata Juntharakan yang berani.
"Ayo masuk ke kamarku. Aku akan menemanimu."
(Hal.277)

Kalau kalian baca keseluruhan isi novel ini pasti kalian bakal ngerti kenapa disini kata-kata Juntharakan disebut berani. Kalian bener-bener harus beli buku ini dan baca isinya. Apalagi kalian yang suka cerita romance sederhana, kaya konflik, bikin greget tapi mengena.

You Might Also Like

0 komentar