Hujan - Tere Liye
07.59.00Judul: Hujan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Januari 2016
Tebal: 320 halaman
Rating: ❤❤❤❤❤
Bukan melupakan yang menjadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan. (hal.318)
Novel fiksi sains ini dimulai dengan setting tahun 2050. Dimana Lail bertemu dengan Elijah seorang paramedis Senior, Lail ingin menghapus kenangannya tentang Hujan.
"Lail selalu suka hujan, sejak kecil. Tapi hujan kali ini sangat menyakitkan." hal.30
Setelah itu kita akan dibawa flashback tahun 2042 dimana semua ini bermula.
Dari bencana alam dahsyat yang menyebabkan Lail kehilangan kedua orangtuanya lalu bertemu Esok yang membantunya selamat dari kecelakaan kereta api bawah tanah. Sejak saat itu Lail selalu bersama Esok. Mereka menghadapi suka duka bersama. Tapi seiring berjalannya waktu, Lail merasakan hal yang lain terhadap Esok. Yah seperti pepatah suka karena terbiasa.
Lail dan Esok hidup dengan penuh keterbatasan, mereka sama-sama tinggal di tenda pengungsian. Setelah kota sudah nyaris pulih kembali, Lail dibawa ke panti sosial sedangkan Esok diadopsi oleh Walikota.
Makin kesini, konflik semakin kerasa, dimana Esok semakin jarang menghubungi Lail karena diterima di Universitas di luar kota lalu menjadi ilmuwan termuda membuat Lail seringkali menaruh prasangka. Belum lagi kecemburuan Lail terhadap adik angkat Esok yang entah kenapa Lail lihat sebagai orang yang akan lebih Esok pilih.
Saat detik-detik terakhir dimana Lail sudah setuju menanggung segala konsekuensi menghapus ingatannya, Esok mati-matian datang mencari Lail. Ah pokoknya dibagian sini tuh deg-deg an banget. Entah apa yang bakal terjadi kalau Lail udah menghapus ingatannya.
Banyak plot twist disini hahaha. Belum lagi tentang Maryam, sahabat kribo Lail di panti yang tingkahnya bikin gemes. Seru juga pas bagian Lail digodain terus tentang Esok. Lailnya malu-malu kucing gitu.
0 komentar