The Girl On Paper - Guillaume Musso

21.40.00



Judul: The Girl On Paper
Penulis: Guillaume Musso
Penerbit: Spring, September 2016
Tebal: 448 halaman
Rating: ❤❤❤❤❤

Gadis itu terjatuh dari dalam buku.

Hanya beberapa bulan yang lalu, Tom Boyd adalah seorang penulis miliarder yang tinggal di Los Angeles dan jatuh cinta pada pianis ternama bernama Aurore. Namun, setelah putusnya hubungan mereka yang terekspos secara publik, Tom menutup dirinya, menderita writer's block parah, dan tenggelam dalam alkohol dan obat terlarang.

Suatu malam, seorang gadis asing yang cantik muncul di teras rumah Tom. Dia mengaku sebagai Billie, karakter dalam novelnya, yang terjatuh ke dunia nyata karena kesalahan cetak dalam buku terakhir Tom.

Meskipun cerita itu gila, Tom harus percaya bahwa gadis itu benar-benar Billie. Akhirnya mereka membuat perjanjian. Jika Tom mau menulis novel agar Billie bisa kembali ke dunianya, Billie akan membantu Tom untuk mendapatkan Aurore kembali.

Tidak ada ruginya, kan? Iya, kan?

Sebagian dari dirimu masuk ke dalam diriku untuk selamanya dan racunnya telah menyihirku.
(Halaman  85)

Jangan sampe ketipu!

Novel ini penuh plot twist, tapi saya suka hahahaha. Ga ketebak banget endingnya. 

Sebelumnya saya mau bahas kovernya yang cantik banget, warna putih terus ada perempuan duduk di atas buku. Terus untuk kover belakangnya ada mesin tik yang abjad-abjadnya tuh berterbangan. Duh lucu banget.

Jangan tanya bookmarknya deh, saya selalu suka sama bookmark buku-buku terbitan Spring. Lucu semua. Terus di setiap awal bab gitu ada kayak semacam komentar dari orang.

Nah di awal-awal cerita, kita disuguhin dengan berita-berita tentang hubungan percintaan Tom dan Aurore, setelah itu beberapa e-mail dari penggemar karya Tom. Seru aja bacanya, jarang ada novel yang memberikan seperti ini di awal kisahnya. Jadi daya tarik tersendiri.

Belum lagi ide ceritanya tentang tokoh novel yang jadi nyata gara-gara salah cetak, waw banget kan. Dari situ aja saya udah tertarik. Tokoh-tokohnya juga terasa nyata, latar tempatnya juga ga cuma tempelan, dijelasin cukup detail yang membuat saya kebayang seperti apa tempatnya.

Tom depresi ketika Aurore memutuskan hubungan mereka. Ternyata pria dewasa yang kaya juga bisa menjadi depresi ketika patah hati. Aurore disini pun tipe-tipe perempuan penyuka kebebasan, dia ga mau terikat lebih jauh lagi dari ikatan pacaran. Yang bikin keki sama Aurore itu, setelah putus dari Tom, dia langsung berpacaran lagi dengan orang lain.

Untung Tom punya 2 sahabat yang terus berusaha membantunya bangkit dari keterpurukan, mereka adalah Milo dan Carole. 

Teman-teman adalah para malaikat yang mengangkat kita ketika sayap kita tak ingat lagi cara untuk terbang. (hal.97)

Tapi tentu saja, persahabatan tidak selalu berjalan mulus, Milo yang merupakan manager Tom, ternyata tertipu saat melakukan investasi besar-besaran. Jadilah ia dan Tom jatuh miskin. Belum lagi tidak ada pemasukan sama sekali semenjak Tom terkena writer's block.

Saat Billie hadir, kehidupan Tom perlahan berubah, meskipun awalnya karena paksaan lama kelamaan Tom kembali menikmati hidupnya sebagai penulis. Bahkan ketika Aurore memintanya untuk kembali, Tom menolak.

Kali ini Tom menyukai tokoh yang ia ciptakan sendiri, ia menyukai Billie.

Aku membawanya dalam pelukanku. Aku juga marah. Marah pada keegoisanku, dan marah pada penghalang antara fakta dan fiksi, yang berdiri dengan kepala batu, menghalangi kebahagiaan yang pantas kami dapatkan. (hal.415)

Tapi Billie bukanlah berasal dari dunianya, jadi apa yang harus Tom lakukan?

Ah pokoknya kalian harus baca novel ini. Manis, menyedihkan, mengesalkan, dan membahagiakannya punya porsi masing-masing. Ga ada yang berlebihan. Terus ada beberapa bagian yang unik banget, jadi ketika Billie terlalu banyak bicara, font tulisan tuh semakin lama semakin kecil. Top banget deh.

You Might Also Like

0 komentar