Bulan - Tere Liye

20.45.00



Judul: Bulan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Agustus 2016
Tebal: 400 halaman
Rating: ❤❤
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh, dan dia salah satu teman baikku. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.

Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli dan aku yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang kami simpan sendiri sejak kecil. Aku bisa menghilang dan Seli bisa mengeluarkan petir.

Dengan kekuatan itu, kami bertualang menuju tempat-tempat yang menakjubkan.

Buku kedua dari serial "BUMI"


Satu lagi anak muda yang baik hati, tulus, dan setia kawan pergi lebih cepat.
(Hana-tara-hata - halaman 394)

Raib, Seli, dan Ali kembali lagi ke Bumi. Setelah petualangan menegangkan mereka di Klan Bulan, kini giliran mereka untuk kembali menjalani kehidupan remaja mereka. Bersekolah lagi seperti biasanya, meskipun pikiran mereka bertiga dipenuhi banyak pertanyaan karena Miss Selena sekembalinya dari Klan Bulan, menghilang karena menjalani misi.

Ali si biang kerok tentu saja bersikap seenaknya seperti biasa, bahkan ia dengan tampang tanpa dosa berkata pada guru biologinya bahwa Seli bisa mengeluarkan petir. Hal  itu tentu saja membuat Raib dan Seli kesal, karena mereka harus tetap merahasiakan kemampuan super tersebut. Tapi Ali sendiri memiliki alasan berkata seperti itu, ia kesal karena selalu direndahkan oleh gurunya karena nilai ulangannya selalu kecil.

Ali teman kita, Sel. Kamu tidak boleh menertawakannya. Lagi pula, kamu tahu persis dia hanya malas, bukan bodoh. Dia bahkan menguasai pelajaran biologi sejak SD. (halaman 7)

Saya suka dengan sikap tegas Raib ketika Seli menertawakan Ali yang sedang dipermalukan gurunya, teman memang seharusnya bersikap seperti Raib ini.

...seolah pintar atau tidaknya seseorang, berhasil atau gagal, hanya dilihat dari selembar kertas ulangan. (halaman 13)

Saya setuju dengan perkataan Ali ini, bahwa tidak selamanya berhasil atau gagalnya seseorang itu berdasarkan nilai sebuah ulangan. Pemikiran guru/masyarakat yang berpikir nilai adalah segalanya inilah yang menyebabkan masih banyak pelajar di Indonesia yang melakukan kecurangan ketika ujian.

Miss Selena akhirnya kembali setelah berbulan-bulan menghilang, ia datang membawa kabar yang membuat Raib, Seli dan Ali harus kembali melakukan sebuah petualangan. Kali ini mereka akan bertualang ke Klan Matahari, tempat asal Seli, untuk melakukan sebuah diplomasi ditemani oleh Miss Selena, Av dan Ily.

Di tengah diplomasi tersebut, terjadi hal tidak terduga. Raib, Seli, Ali dan Ily harus menjadi peserta kontingen Festival Bunga Matahari, dimana mereka diharuskan menemukan bunga matahari yang akan pertama kali mekar. Yang harus dicari di seluruh negeri karena tidak diketahui tempat pasti bunga itu akan mekar.

Tidak ada yang mengalahkan ketulusan berbuat baik. Pertolongan akan selalu datang. (halaman 251)

Raib, Seli, Ali dan Ily tidak bisa menolak perintah ketua konsil Klan Matahari tentang mereka yang harus mengikuti Festival Bunga Matahari, karena jika mereka menolak, dapat dipastikan diplomasi antara Klan Bulan dan Klan Matahari akan gagal. Padahal diplomasi itu penting untuk kebaikan 2 klan.

Festival Bunga Matahari adalah festival yang mengharuskan para kontingen melintasi hutan Klan Matahari yang masih begitu asri, tak terjamah, dan dihuni binatang buas. Perjalanan mengasyikan sekaligus menegangkan karena bunga matahari yang pertama kali mekar tersebut memiliki kekuatan untuk mengabulkan permintaan orang yang memetiknya.

Maka aku harus terlihat kuat, setidaknya terlihat kuat demi teman-temanku. (halaman 116)

Perjalanan Raib, Seli, Ali dan Ily untuk menemukan bunga matahari tersebut tidaklah mudah, berkali-kali mereka terjebak dengan keadaan yang mematikan. Gorilla yang mengamuk, gurita raksasa, jamur beracun, tikus tanah jumbo yang ganas, peserta kontingen lain yang melanggar peraturan, dll. 

...Kita sebagai manusia selalu merasa memiliki kemampuan komunikasi terbaik di dunia ini, hingga kita lupa kalau lumba-lumba adalah pemilik radar bawah air terbaik seluruh dunia. Sehebat apa pun manusia menciptakan teknologinya, tetap tidak sebanding dengan cara berkomunikasi lumba-lumba. Juga kelelawar, mereka memiliki cara komunikasi rumit. Juga lebah, mereka punya sinyal, cara, atau tanda saat terbang untuk memberitahu yang lain di mana posisi bunga-bunga. Hanya karena kita punya kosakata lebih banyak, bukan berarti kita lebih baik. (halaman 151)

Ada beberapa teka-teki dalam novel Bulan ini yang bisa kalian coba jawab (kalau kalian belum baca bukunya ya).

Yang pertama adalah apa maksud dari....

Semakin banyak kamu mendapatkannya, justru semakin kamu tidak bisa melihatnya.

Selanjutnya....

Ada sepotong kayu. Panjangnya lima puluh sentimeter. Sama besar ujung-ujungnya, tiada berbeda. Kayu ini diambil dari sebatang pohon, dibentuk dan dihaluskan tukang kayu terbaik. Beritahu padaku, mana bagian bawah dan mana bagian atas jika kayu ini masih ada di pohonnya.

Hayo, ketebak ga? Kalau engga, baca langsung di bukunya ya hoho, sebenernya masih ada beberapa teka-teki lagi, tapi cukup 2 aja deh yang saya masukin ke review ini.

Siapa pun yang sudah berkuasa ratusan tahun, dan masih ingin lagi, mudah disimpulkan dia masih berambisi mengejar kekuasaan yang lebih besar. (halaman 297)
...
Novel Bulan ini seru, petualangannya lebih kerasa dibandingkan novel sebelumnya (Bumi). Lebih menantang dan berbahaya, cuma emang nama orang-orangnya bisa dibilang ribet :") untung aja pada disingkat jadi lebih gampang diingat wkwk.

Saya pun tidak menemukan typo di novel ini, cuma yang disayangkan, duh takut spoiler/malah udah spoiler ya wkwkwk, perasaan para tokoh tuh kurang kuat, saat menghadapi kematian seseorang tuh kok ga berasa sedihnya ya, datar aja gitu. Padahal saya mengharapkan bisa dibuat menangis lah karena merasa kehilangan. Apalagi si tokoh itu ada dari awal sampai akhir novel Bulan ini loh.

Di novel ini pun lagi-lagi menyinggung tentang si Tanpa Mahkota, meskipun di novel Bumi sempat digambarkan seperti apa sosok si Tanpa Mahkota ini sebelum masuk penjara bayangan, saya tuh selalu kebayang si Tanpa Mahkota itu Voldemortnya Harry Potter.

Kalau bahas cover sih, saya suka banget. Di review sebelumnya saya udah bilang kalau koleksiable banget dan kalau diperhatikan baik-baik, gambar di cover tuh pasti ada sangkut pautnya sama isi cerita, keren kan.

Buat yang penasaran dengan peta Klan Matahari, nih saya kasih....


Overall, Bulan ini masih kalah dari Bumi kalau masalah bikin penasarannya (di ending Bumi aku dibuat penasaran sama novel Bulan, tapi di novel Bulan aku kurang dibuat penasaran sama novel Matahari), tapi masalah alur dan plot itu menang banget. 

Buat kalian yang baru-baru suka fantasi atau sukanya fantasi ringan, serial Bumi ini emang cocok untuk dibaca.

You Might Also Like

0 komentar