Selena dan Nebula - Tere Liye

23.32.00



Judul: Selena
Penulis: Tere Liye
Co-Author: Diena Yashinta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2020
Tebal: 368 halaman





Judul: Nebula
Penulis: Tere Liye
Co-Author: Diena Yashinta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2020
Tebal: 376 halaman



"...kamu selalu berusaha menemukan celah dalam situasi apa pun. Itu salah satu kelebihan sekaligus kelemahanmu. Kamu memiliki bakat besar seorang pengintai, dan kamu bersedia melakukan apa pun demi mencapai ambisimu. Semoga itu membawamu ke jalan kebaikan, bukan sebaliknya..." 
(Selena, hal.180)

Ambisi merupakan suatu hal yang bersifat abu-abu, bisa menjadi hal baik maupun buruk, tergantung bagaimana seseorang mengelola ambisi tersebut. Jika dikelola dengan baik, ambisi akan mampu memacu seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena itu ambisi perlu untuk dimiliki. Hanya saja, jika ambisi telah berubah menjadi obsesi hingga mampu 'menghalalkan' segala cara untuk mencapai ambisinya tersebut, maka hal itulah yang berbahaya. Dengan sifatnya yang abu-abu ini, sebuah ambisi merupakan topik yang menarik untuk dibicarakan. Sebagaimana yang dikisahkan dalam novel Selena dan Nebula, buku ke-8 dan 9 dari serial BUMI, yang mengisahkan kisah hidup Selena si gadis berbakat yang penuh ambisi (yang kita kenal dari buku sebelumnya dengan sapaan Miss Selena, guru matematika Raib, Seli, dan Ali).

Jika di buku sebelumnya dalam serial BUMI (Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet dan Komet Minor) yang membahas secara fokus kisah petualangan Raib, Seli dan Ali, maka di dua buku terbaru serial BUMI ini, kita akan berfokus pada kisah petualangan Miss Selena dan disuguhkan sudut pandang baru yaitu sudut pandang Miss Selena.

Seperti yang dituliskan secara jelas dalam blurbs novel Nebula bahwa novel Selena dan Nebula bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan, lalu tentang persahabatan tiga mahasiswa yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh tapi petualangan itu berakhir buruk saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan. Serta ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap.

Lalu bagaimanakah sebenarnya kisah masa lalu Miss Selena? Dan apa saja hal yang selama ini menjadi misteri dari serial BUMI yang akhirnya diungkap dalam kedua novel ini?


Sebagai salah satu penikmat karya fantasi, serial BUMI menjadi salah satu serial fantasi lokal yang bisa aku nikmati sampai saat ini. Aku mengikuti perkembangan serial ini sejak tahun 2016 dimana novel Bumi sudah dicetak ulang dengan cover yang saat ini seragam hingga novel Nebula. Jika membicarakan cover buku ini tentu saja aku sangat excited, sejak dari awal memegang novel Bumi, hal yang pertama kali aku lakukan adalah mengamati detail-detail yang ada pada cover bukunya, hingga akhirnya aku sadar setelah selesai membaca novel Bumi bahwa detail-detail yang ada pada cover buku merupakan clue atas isi novelnya. Maka sejak saat itu, aku bisa melihat cover buku serial ini dalam waktu yang cukup lama sambil menerka-nerka hal apa yang menantiku saat nanti membacanya. Salut banget dengan Orkha Creative yang mampu menciptakan cover seindah, sekeren dan semenarik ini!

Berbicara tentang karakter yang menjadi tokoh utama dalam novel ini, yaitu Miss Selena. Atmosfer yang aku rasakan sangat berbeda dengan saat membaca buku-buku sebelumnya. Siapa sangka ternyata kepribadian Miss Selena begitu unik. Melalui penceritaan dari sudut pandangnya, aku dapat merasakan emosi yang meletup-letup, mulai dari rasa suka pada lawan jenis yang membuat berbunga-bunga hingga rasa tidak ingin kalah dari seseorang. Dengan adanya perbedaan atmosfer ini, aku merasakan adanya angin segar dalam serial ini. Sehingga, aku bisa bilang bahwa aku lebih menyukai sudut pandang Miss Selena karena lebih banyak emosi yang dapat aku rasakan dibanding ketika membaca sudut pandang Raib sebagai tokoh utamanya.

Novel Selena dan Nebula ini harus dibaca berurutan karena merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, tetapi kedua novel ini dapat dibaca terpisah dari novel Bumi hingga Komet Minor, ya meskipun alangkah lebih baik di baca secara satu kesatuan agar tahu kisah petualangan Raib, Seli dan Ali yang juga menarik untuk diikuti serta tidak terkena spoiler.

Ketika aku pikir rasa penasaranku akan benar-benar hilang saat selesai membaca kedua novel ini, aku salah! Aku malah dibuat lebih penasaran dengan kelanjutan serial ini dan tidak sabar menunggu buku selanjutnya terbit. Lalu meskipun novel ini digarap dengan bantuan co-author, tidak perlu khawatir akan merasakan sesuatu yang beda, karena novel ini tetap terasa seperti Tere Liye banget.

Banyak hal yang sebenarnya menarik untuk dikulik dalam kedua novel ini karena hal tersebut sangat dekat dengan kehidupan kita, seperti adanya suatu daerah yang merupakan kawasan kumuh, padat, dan tertinggal yang diisi oleh warga miskin yang tidak mampu berobat hingga meninggal, lalu perbedaan kawasan tempat tinggal antara golongan elit dan golongan menengah ke bawah, perundungan karena kondisi fisik yang berbeda dari orang-orang kebanyakan, perpeloncoan saat ospek di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi yang setara dengan Perguruan Tinggi, adanya sejarah Klan Bulan yang sepertinya dalam beberapa unsur mengingatkan aku dengan sejarah yang benar-benar nyata adanya, serta pasangan suami istri yang berbeda karakter namun tetap mampu harmonis, dan masih banyak lagi hal menarik yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

Penggambaran latar tempat di kedua novel ini juga dijabarkan dengan rinci dan baik, sehingga membuatku lebih mudah untuk membayangkan seperti apa tempat disana. Misalnya Distrik Sungai Jauh-jauh yang digambarkan sungainya saling silang, berkelindan, ada yang berair kuning, hijau, biru, bening, bahkan ada sungai di atas sungai dan sungai di dalam sungai.

Secara keseluruhan kedua novel ini menarik dan mengasyikan. Apalagi ketika Selena mulai memecahkan misteri-misteri disekitarnya, hal tersebut terus membuatku berdebar. Hanya saja, menurutku penceritaan karakter Mata masih terasa kurang padahal dia salah satu karakter penting, mungkin Tere Liye akan membuat secara khusus buku dengan sudut pandang Mata? Atau malah akan ada kejutan lebih wow? Yang jelas aku tidak sabar menunggu kelanjutan serial BUMI ini.

You Might Also Like

0 komentar